Asal Ceplos

Sebagian manusia ceplas-ceplos kalo ngomong. Sampai gk mikir efek negatif dari apa yg di katakannya. gw paling kesel sama orang yang sifatnya kayak gini nih. Ada satu pengalaman gw tentang hal yang satu ini.

Ceritanya waktu itu ada latihan futsal pagi di SMA 8. SMA gw dulu saat di Bogor.
Pas lagi sesi game, gw maen penuh semangat dengan harapan masuk tim inti. Nah saking semangatnya, pas bola di udara mau gw sundul dan Anto, temen gw yang saat itu jadi lawan juga mau nyundul. Terjadilah kejadian seperti yang ada di Tsubasa itu. Tapi sialnya, yang gw sundul malah kepalanya si Anto.
Bruakk!
walhasil bibir gw berdarah gitu. Gw disuruh berhenti dulu. Tapi bak Power Ranger yang pantang menyerah, gw lanjutin maennya karena tanggung bentar lagi juga selesai.

Iyaph gak lama selesai juga. Bibir gw diobati. tapi untungnya cuma luka biasa aja. Walau banyak keluar darah. Saat itulah ide mantaps muncul. Berawal saat gw merintih kesakitan, temen gw si Dewa yg gk tau kejadian nanya, "kenapa lo?"
"ni bibir gw bonyok"
"kenapa?"
"tadi latihan futsal nyundul pala si Anto!"
"trus masih sakit tu?"
"iyalah nyong! kepala gw jg jadi puyeng"
"wah mendingan ijin aja ke guru. Lo bisa ijin dari pelajaran jg tuh!"

*waaaa.. ide si Dewa cemerlang! pelajaran gw hari ini ada kimianya! bete!*

"wah bener juga lu wa! anterin gw ijin ke guru nyok!"

Akhirnya gw dan Dewa menuju ke ruang guru. Dengan muka memelas, megang kepala tanda puyeng berat , gw minta ijin bwt istirahat di UKS. Dengan cerita yg gw dramatisasikan, guru piket pun mengijinkannya.
*ou yeah*

gw pun dengan tentram molor di UKS setelah sebelumnya nyokap gw ditelepon ama pihak sekolah bwt jemput. hhuy itu artinya gw bakalan pulang!
hahaha *tertawa penuh kelicikan*

tidur gw ternyata tak seindah yg dibayangkan. baru sebentar udah dibangunin suruh minum teh lah, makan obat lah dan lain-lain.

Beberapa menit kemudian, oom gw dateng bwt jemput. Gw pun pura-pura tidur pulas.
Oom gw nanya ke salah satu bu guru, "kenapa dia bu?"
si bu guru itu jawab, "Dia diare pak."

Astaghfirullah!!

busett!
siapa yg diare???
gw pusing buuu! kagak ada yang namanya diare!!
sayangnya gw gak tau tu bu guru yang ngomong seenak jidat. coz gw lagi pura-pura tidur.

Sampai rumah adek gw nanya, "aa diare ya?"

monyoooong!! kagak-kagak! pala nih puyeng! tu guru emang asal ngomong.
Taunya nyokap gw juga nanya hal yang sama.

Arrgghhh
*mental gw down*




Mental Juara

Senin (09/12) , Juande Ramos diperkenalkan dihadapan publik Bernabeu sebagai pelatih baru Real Madrid menggantikan Bernd Schuster. Schuster dianggap gagal mengangkat performa Raul Gonzales dkk. Dalam beberapa laga terakhir, Los Blancos terus menuai hasil mengecawakan. Ramos sendiri adalah pelatih ke-11 Real Madrid dalam kurun waktu satu dekade terakhir.


Apa yang dialami Real Madrid, berbanding terbalik dengan Manchester United. Klub peraih gelar Liga Champions musim lalu ini masih mempercayakan kursi kepelatihan kepada Sir Alex Ferguson. Fergie, sapaan akrab Ferguson, telah 22 tahun mengabdi di Old Trafford. Prestasi, ketegasan, dan karisma adalah beberapa hal yang membuat manajemen mempertahankannya.
Faktor lainnya ialah mental juara. Fergie mampu menanamkan mental juara pada anak asuhnya sehingga Ronaldo dkk. hampir selalu bermain dengan level tinggi.


Mempunyai skill yang bagus pun belum tentu bisa mendapat gelar. Timnas Indonesia contohnya. Tim yang diasuh Benny Dollo ini adalah tim yang mempunyai pemain dengan skill-skill terbaik di level Asia Tenggara. Tapi apa daya, gelar prestisius tak kunjung mereka dapatkan. Satu gelar terakhir yaitu saat mereka menjadi juara di Independence Cup 2008 Agustus lalu. Tapi dengan catatan, bahwa ini adalah kejuaraan kecil dan hasil juara itupun terjadi karena Timnas Libya yang menjadi lawan di final memutuskan WO meskipun mereka sudah unggul 1-0 di babak pertama.


Satu kejutan diberikan TSG 1899 Hoffenheim. Klub Jerman dari sebuah desa yang penduduknya hanya 3.272 jiwa ini mampu menduduki posisi puncak klasemen Bundesliga 1. Tidak ada yang menyangka sebelumnya karena tim asuhan Ralf Rangnick ini adalah 'anak kemarin sore' di kasta tertinggi kompetisi sepakbola Jerman. Bukan tak mungkin jika dalam diri para pemain telah tertanam mental juara yang telah dipupuk sejak masih menjadi klub antah berantah.


Bendol perlu terus mengasah mental anak asuhnya

So, perlu pelatih yang memiliki mental juara dan mampu menularkan kepada anak buahnya jika sebuah tim ingin mendapat gelar. Timnas Indonesia pun sudah seharusnya bisa menjuarai Piala AFF kali ini. Bendol -Sapaan Benny Dollo- telah berpengalaman memberi gelar juara Copa Indonesia dua kali berturut-turut kepada Arema. Tinggal bagaimana cara para pemain menerimanya. Semangat!!